CERDAS DENGAN DAYA INGAT KUAT
Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin kita akan menemukan anak-anak dengan daya ingat kuat. Hanya 1-2 kali diajarkan menyanyikan sebuah lagu baru atau doa pendek, anak langsung hafal dan dapat melantunkannya dengan lancar.
Mengapa daya ingat anak begitu luar biasa? Ini karena saat dilahirkan, bayi memiliki 100 miliar neuron dan satu trilyun sel glia (sel sarang yang melindungi dan memberi makan neuron). Jika jumlah sel otak tersebut dioptimalkan, maka otak anak berlipat-lipat kemampuannya, jauh melebihi kemampuan komputer terkini.
Kuncinya, stimulasi! Semakin sering stimulasi diberikan, semakin kuat daya ingat anak. Itu bisa dilakukan di rumah dengan beragam aktivitas menyenangkan, seperti menyanyi, bermain, bercerita, juga berkomunikasi dengan cara mengenalkan banyak hal.
EKSPLISIT & IMPLISIT
Kemampuan mengingat merupakan salah satu faktor penting dalam kehidupan anak. Banyaknya rangsangan yang diperoleh sebagai hasil dari belajar yang optimal, salah satunya ditentukan oleh seberapa kuat daya ingat anak. Tak heran jika daya ingat menjadi salah satu indikator kecerdasan, selain konsentrasi dan daya nalar.
Carolyn Rovee-Collier, guru besar psikologi dari Rutgers University, Amerika berpendapat, memori sudah terbentuk sejak bayi, walaupun tidak semua informasi akan diingat sampai dewasa. Sedangkan pakar psikologi lainnya, Jean Mandle, berpendapat, memori terdiri atas implicit memory (memori yang terjadi karena adanya suatu proses pembiasaan) dan explicit memory (kemampuan untuk secara sadar mencari informasi masa lalu).
Contoh, ketika anak belajar naik sepeda, dia sedang membuat kedua set memori itu. Memori eksplisitnya merekam hal-hal yang ditangkap oleh indra, seperti warna sepeda pertamanya adalah kuning, bergambar ikan hiu, ada botol minumnya, dering belnya nyaring, dan lain-lain. Sedangkan implisit memori merekam semua kegiatan organ tubuh atau mekanikal tubuh saat mengayuh sepeda. Memori eksplisit boleh saja hilang, tapi memori implisit tetap ada. Boleh saja anak lupa motif sepeda pertamanya, tapi dia tidak akan lupa cara mengayuh sepeda.
PERKEMBANGAN DAYA INGAT
Setiap tahapan usia memiliki perkembangan daya ingat sendiri. Pada masa tahun pertama, meski terbatas, bayi sudah memiliki daya ingat dan memori. Tak hanya kejadian manis atau menyenangkan, kejadian lain yang hanya selintas pun dapat diingatnya. Hanya saja, fungsi daya ingat bayi belum terlalu berkembang. Kita pun tak bisa memastikan kapan bayi akan ngeh dengan apa yang dilihat atau diingatnya, karena daya ingat merupakan hal yang abstrak.
Berikutnya di masa batita, daya ingat anak mulai berkembang. Informasi diterima oleh otaknya untuk disimpan dalam memori jangka pendek. Sayangnya, tumpukan informasi itu sulit sekali dikeluarkan. Meski kemampuan bicaranya sudah berkembang, tapi dia belum berpengalaman menceritakan kejadian yang dialaminya secara lengkap. Daya ingat masa batita juga terbatas pada hal yang menurut anak menarik. Seiring pertambahan usia, pengalaman anak menceritakan urutan kejadian semakin membaik. Si kecil tak lagi gagap saat harus menceritakan pengalamannya bermain di taman bunga, jalan-jalan ke kebun binatang, bahkan mengingat semua urutan kejadian dengan detail dan lengkap. Si batita juga mulai bisa menjadi pengabdi ulung, bisa menerima perintah dan melaksanakannya dengan baik.
Di usia prasekolah terjadi perkembangan otak yang sangat pesat. Ditandai dengan terbentuknya komponen neurobiological yang menghasilkan kemampuan mengingat sesuatu. Dengan komponen ini, anak mampu menangkap pengalaman-pengalaman di seputar kehidupannya. Informasi berupa kata-kata, kejadian, gambar, dan sebagainya yang dilihat, dirasakan dan didengar anak dapat dimasukkan dalam memorinya. Pada orang dewasa, informasi tersebut diklasifikasikan atau diasosiasikan dengan ingatan lain dalam memori jangka panjangnya, melalui bermacam cara. Namun pada anak, mereka biasanya sekadar memasukkan informasi ini ke dalam memorinya.
Selanjutnya di usia sekolah dasar, kemampuannya terus bertambah, yaitu bagaimana memproses dan menyimpan berbagai informasi yang masuk. Dari bangun tidur sampai kembali lagi ke tempat tidur di malam hari, seorang anak SD diharapkan mampu mengingat semua rutinitas dan apa yang dipelajarinya di kelas.
Sebetulnya anak tak mungkin lupa karena kemampuan otak dalam menyimpan informasi itu sungguh luar biasa. Tak ada batasan dalam mengingat. Semakin besar usia anak, kemampuannya mengorganisasi otaknya akan lebih baik. Apalagi, kemampuan berpikir anak usia sekolah sudah masuk pada tahap konkret-operasional. Sistematika berpikir mereka sudah terkonsep dan mampu mengelompok-ngelompokkan informasi yang masuk.
Hilman Hilmansyah/berbagai sumber.DIPERAGAKAN MODEL, FOTO-FOTO: FERDI/nakita
MANFAAT DAYA INGAT KUAT
Banyak manfaat didapat dengan mengasah daya ingat, antara lain:
a. Semakin diasah kemampuan mengingat, semakin besar ruangan yang disediakan otak untuk menyimpan informasi. Anak terlatih untuk menyimpan banyak informasi. Otak pun penuh dengan kumpulan informasi, entah itu cerita, lagu, dan lainnya. Suatu saat anak bisa "memanggil" semua arsip yang tersimpan dalam otaknya itu. Anak pun menjadi tak mudah lupa karena daya ingatnya terus terlatih.
b. Meningkatkan konsentrasi. Proses mengingat mengharuskan anak memusatkan perhatian pada objek/sesuatu yang ingin diingat atau dihafalnya. Semakin banyak latihan mengingat, semakin bagus konsentrasinya.
c. Belajar pemahaman. Agar objek yang diingatnya bisa disimpan lama dan bisa dipanggil kembali, tentu anak harus bisa memahami materi tersebut. Dengan kata lain, mengasah daya ingat melatih anak untuk bisa memahami sesuatu.
d. Menumbuhkan kepercayaan diri. Pengucapan kembali sesuatu yang diingatnya merupakan prestasi sendiri buat anak, sehingga menimbulkan kebanggaan buatnya. Semua itu bisa memupuk rasa percaya dirinya.
e. Melatih kemampuan berbahasa. Secara tak langsung, melatih mengingat juga sekaligus melatih kemampuan berbahasanya. Dia bisa mengenal ribuan kosakata baru. Dia juga mengerti bagaimana sebuah kalimat disusun, bagaimana menggunakan bahasa yang baik dan benar. Kelak, anak terampil menggunakan bahasa yang baik.
f. Sangat bermanfaat saat anak beranjak dewasa. Ini karena beberapa profesi menuntut daya ingat tinggi, seperti pakar hukum, dokter, bahkan aktris dan aktor dituntut bisa menghafal dengan cepat.
7 KIAT DAYA INGAT KUAT
Membicarakan daya ingat, berarti kita membicarakan memori, yaitu gudang informasi yang didapat melalui beberapa aspek sensori seperti penglihatan, pendengaran, perabaan, pengecapan, dan lain-lain. Mulanya, informasi disimpan sebagai memori jangka pendek. Memori jangka pendek adalah memori yang bertahan dalam hitungan detik sampai jam, seperti halnya mengingat nomor telepon seseorang. Nah, informasi telepon itu bukan tak mungkin akan disimpan sebagai memori jangka panjang bila kita sering memencetnya. Memori jangka panjang bisa bertahan dalam hitungan hari, tahun, bahkan seumur hidup.
Nah, agar informasi bisa bertahan lama, dibutuhkan kiat-kiat tertentu:
1. Pengulangan
Inilah strategi mengingat paling utama. Jadi, agar daya ingat anak bertahan lama, kuncinya adalah ulangi, ulangi, dan ulangi. Saat kecil, kita tahu lagu Indonesia Raya padahal kita sama sekali tak menghafalkannya. Ya, itu terjadi karena pengulangan, setiap Senin pagi, lagu itu dinyanyikan keras-keras di lapangan upacara. Begitu juga dengan anak batita yang setiap malam mendengarkan dongeng yang sama, dia akan hafal betul dengan nama tokoh cerita, jalan cerita, bahkan adegan-adegannya. Pengulangan membuat informasi yang disimpan dalam memori jangka pendek bisa bertahan lama karena disimpan dalam memori jangka panjang.
2. Menyingkat
Banyak cara untuk mengingat sesuatu, salah satunya dengan memberikan singkatan. Anak mungkin sulit menghafalkan berbagai warna, tapi cobalah dengan menyingkatnya seperti "mejikuhibiniu" (merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu), anak pasti lebih mudah mengingatnya.
3. Mencatat
Pernahkah si kecil tiba-tiba lupa saat diminta membeli keperluan perlengkapan mandi di warung? Ini terjadi karena kemampuan memori jangka pendek manusia terbatas, termasuk anak. Itulah mengapa, tak ada salahnya jika orangtua memberikan catatan daftar belanja kepada anak, sehingga dia tahu barang apa saja yang harus dibelinya.
4. Tumbuhkan Motivasi
Beri pujian atau rewards seusai melakukan kegiatan stimulasi daya ingat, sekalipun anak kurang berhasil melakukannya dengan baik. Misal, orangtua meminta si batita mengambilkan tomat dan cabai di kulkas, meski yang diambil hanya cabai, maka beri pujian agar anak semangat. Selanjutnya orangtua bisa meminta anak mengambilkan tomat yang lupa diambilnya.
5. Beri Informasi Penting
Semakin penting informasi, semakin kuat motivasi anak untuk mengingat. Contoh, anak akan hafal telepon rumah, alamat rumahnya, nomor polisi karena dia memang merasa berkepentingan sehingga berusaha untuk mengingatnya. Yang bisa dilakukan orangtua, menjelaskan manfaat bila anak mampu mengingat berbagai informasi penting, semisal mudah mendapatkan pertolongan jika terkena musibah.
6. Pastikan Anak Paham
Sering kali orangtua mengeluhkan daya ingat anaknya. Menurut mereka, anak gampang sekali lupa hal-hal yang pernah diingat sebelumnya. Mungkin saja itu terjadi karena anak hanya hafal, tidak paham. Jika ia tidak paham, maka akan sulit baginya untuk mengaplikasikan dan mengaitkannya dengan informasi baru. Kalau sudah begini, informasi akan cepat dilupakan lagi karena tak pernah digunakan. Lebih baik anak mengerti makna bilangan daripada hanya sekadar menghafal angka 1-10, misal.
7. Lakukan Pembiasaan
Lakukan beberapa kebiasaan yang dapat membuka daya ingat anak. Umpamanya, saat bertemu sanak saudara, minta si saudara menyebutkan nama panggilannya secara jelas agar anak mendengar kemudian mengingatnya. Kalau bertemu lagi, pancing anak dengan pertanyaan terbuka, "Ayo kasih salam dulu, sama om... om siapa ya namanya?" biarkan anak yang menjawab.
sumber : nakita
Rabu, 17 Juni 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar